Monday, December 26, 2005

Free Sex, Pornografi dan Teknologi

Saya benar-benar gerah belakangan ini mendengar, melihat dan membaca dari mana-mana tentang kelakuan generasi muda yang sudah melanggar batas. Kemaren saya menonton TV tentang tertangkapnya beberapa orang mahasiswi yang menyebarluaskan video porno melalui handphone. Saya pribadi pun pernah menonton beberapa video porno yang disebarkan melalui handphone. Pelakunya mulai dari siswa SMA, mahasiswa, pengantin baru, sampai orang tua pun ada. Saya benar-benar penasaran dengan apa yang telah di perbuat oleh mereka dan kenapa mereka melakukan itu.

Apa yang salah dengan semuanya? Apakah generasi muda kita belum mendapatkan pendidikan sex yang benar sehingga mereka melakukan sex yang salah? Kita semua tahu, masa remaja usia 17-30 tahun adalah masa-masa yang penuh gejolak seksual tinggi, masa dimana semua hormon mengalir maksimal, masa dimana imajinasi mulai muncul, masa ingin mencoba semuanya. Namun pengeluarannya tidak harus salah bukan??

5 bulan yang lalu saya baca koran di Padang tentang sepasang mahasiswa yang melakukan hubungan seks di rumah sakit, kemudian beberapa hari yang lalu temen saya bercerita tentang temannya yang sudah biasa melakukan hubungan seks bebas dengan anak2 SMA, bahkan dengan mahasiswi yang calon dokter pula, benar-benar membuat geleng-geleng kepala. Belum lagi beberapa orang yang saya ketahui menikah gara2 sudah hamil duluan..

Sebuah fenomena yang harus disikapi dengan jernih dan harus dicari solusi yang tepat agar bangsa ini tidak semakin terpuruk. Semua hal tersebut diatas secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi ibarat 2 mata pisau yang saling berseberangan. Ada pengaruh negatif dan positif dari perkembangan teknologi. Teknologi seharusnya memberikan pengaruh yang positif yang jauh lebih besar terhadap sosial masyarakat bangsa ini. Teknologi seperti Televisi, DVD, komputer, Video camera, Handphone dan sebagainya.

Manfaat positif dari teknologi seperti komunikasi yang semakin cepat, informasi yang semakin mudah, akses data yang berkecepatan tinggi justru terlupakan karena kebutuhan sebagian besar penggunanya (sebagian besar anak sma dan mahasiswa) belum setinggi produk-produk berteknologi tinggi yang mereka punya. Akibatnya, penggunaan produk2 berteknologi tinggi justru untuk hal-hal negatif seperti pornografi dan penyebarluasannya. Disinilah peran orangtua, institusi pendidikan dan pemerintah untuk aktif memberikan pendidikan tentang teknologi kepada generasi muda. Bukan hanya pendidikan terhadap pengaruh positifnya namun juga pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh teknologi. Namun sepertinya hal tersebut susah untuk dilakukan, karena pemerintah dan orang tuapun belum melek teknologi sehingga gampang di kelabui oleh anak-anak mereka yang akrab untuk menggunakan produk berteknologi tinggi.

Semua orang pasti pernah memperoleh hal2 negatif dari teknologi, saya juga, apalagi anda. Saat membeli produk-produk berteknologi tinggi, coba anda pikirkan degan bijaksana apakah sudah sesuai dengan kebutuhan anda atau kebutuhan keluarga anda. Jangan hanya karena ikut-ikutan trend teknologi tinggi tetapi tidak sadar kalau belum membutuhkannya bahkan malah memberi efek negatif.

Agar generasi muda bangsa ini tidak terus menerus terpuruk dan tertinggal...

1 comment:

Anonymous said...

link ke blog david atau link ke blog ki? tapi ini dari blog ki jalan kok link nya.

btw, ternyata kita mbahas hal yg sama ya :)