Wednesday, May 14, 2008

ENNEAGRAM TEST GW

Enneagram Test Results
Type 1 Perfectionism |||||||||||||| 58%
Type 2 Helpfulness |||||||||||||||| 62%
Type 3 Image Focus |||||||||||||||||| 74%
Type 4 Hypersensitivity |||||||||||| 46%
Type 5 Detachment |||||||||||||||||| 74%
Type 6 Anxiety |||||| 30%
Type 7 Adventurousness |||||||||||||||||||| 86%
Type 8 Aggressiveness |||||||||||||||| 70%
Type 9 Calmness |||||||||||||||| 66%
Take Free Enneagram Word Test
personality tests by similarminds.com



Advanced Global Personality Test Results
Extraversion |||||||||||||||| 66%
Stability |||||||||||||||| 70%
Orderliness |||||||||||||||| 70%
Accommodation |||||||||| 38%
Interdependence |||||||||||||||| 70%
Intellectual |||||||||||||||||| 74%
Mystical |||||||||||||| 56%
Artistic |||||||||||||| 56%
Religious |||||||||||||||||| 76%
Hedonism |||||||||||||||| 70%
Materialism |||||||||||||| 56%
Narcissism |||||||||||||||| 70%
Adventurousness |||||||||||||||| 70%
Work ethic |||||||||||||||||| 76%
Humanitarian |||||||||||||||||||| 83%
Conflict seeking |||||||||||||||||| 76%
Need to dominate |||||||||||||||||||| 90%
Romantic |||||||||||||| 56%
Avoidant |||||| 30%
Anti-authority |||||||||||| 50%
Wealth |||||||||||||||| 63%
Dependency |||||||||||| 43%
Change averse |||||||||||| 43%
Cautiousness |||||||||| 36%
Individuality |||||||||||||||| 70%
Sexuality |||||||||||||| 56%
Peter pan complex |||| 16%
Family drive |||||||||||||||||||| 83%
Physical Fitness |||||||||||||||| %
Histrionic |||||||||||||| 56%
Paranoia |||||||||||||| 56%
Vanity |||||||||||| 43%
Honor |||||||||||||| 56%
Thriftiness |||||||||||||| 56%
Take Free Advanced Global Personality Test
personality test by similarminds.com


Stability results were high which suggests you are very relaxed, calm, secure, and optimistic..

Orderliness results were high which suggests you are overly organized, reliable, neat, and hard working at the expense too often of flexibility, efficiency, spontaneity, and fun.

Extraversion results were moderately high which suggests you are, at times, overly talkative, outgoing, sociable and interacting at the expense of developing your own individual interests and internally based identit

clean, likes large parties, outgoing, makes friends easily, optimistic, positive, social, high self control, traditional, assertive, rarely irritated, self revealing, open, finisher, high self concept, controlling, rarely worries, tough, likes to stand out, does not like to be alone, semi neat freak, fearless, dominant, trusting, organized, resolute, strong, practical, craves attention, adventurous, hard working, respects authority, brutally honest, realist, altruistic

Hasil test lain:

SCOEI
(2.9% of women; 3.9% of men)

not afraid of doing the wrong thing, speaks up regardless of consequences, not filled with doubt, more dominant than submissive, not afraid to draw attention to self, self confident, does not back down when threatened, decisive, feels you have to be tough on people to get things done, not easily hurt, worry free, not easily intimidated, not concerned with failure when trying something new, aggressive, fearless, controlling, domineering, ambivalent about the suffering of strangers, not easily discouraged, out for own personal gain, comfortable in unfamiliar situations, unconcerned with the misfortunes of strangers, likes giving speeches, not easily moved to tears, manipulative, unapologetic, knows where life is going, narcissistic, exacting in their work, does not second guess self, untouched by other people's feelings, the first to act, level emotions, never at a loss for words, opinionated, demanding, goes after what they want, believes in a logical answer for everything, not very religious, show off, calm in crisis


Inquisitive


more interested in intellectual pursuits than relationships or family, detaches to analyze factors from multiple perspectives, regularly uses ideas and tools to transform understanding, enjoys playing with random interconnections between ideas and patterns, would describe self as a nerd in high school, likes science fiction, introspective, good at fixing things, more comfortable around adults as a child, feels both special and defective, knows the darkside of life well, is not bothered by going long periods without speaking with people, more intellectual than sensual, can be bitter, problem solver, relys on mind more than on others, driven by curiousity, feels best when working, minimalist

Thursday, May 01, 2008

NASIONALISME tanpa EMBEL2

Hari ini di Warteg Gw diskusi ama beberapa temen kantor tentang nasionalisme. Seru juuga!! Its a long time I didn’t discuss about nationalism.

Temen gw bercerita tentang temen SMA nya yang pengen pindah kewarganegaraan. Alasannya simple katanya, “Gw mendapatkan fasilitas disana, yah kenapa enggak??”. Padahal temennya temen gw itu dulu SMA nya di TN lho, yang setiap hari mereka dididik tentang disiplin dan kewarganegaraan. Temennya itu bilang “Yah kita semua di era globalisasi ini sudah menjadi warga dunia, jangan mengkotak2kan lagi”. Hahaha, antara sedih dan marah mendengar cerita temen itu.

Pikiran Gw teringat dengan temen kantor Gw yang akhirnya pindah dari Tripatra ke perusahaan lain. Ada banyak hal yang menyebabkan mereka pindah, ada yang karena bosan, ada yang karena butuh challenge, ada yang pengen dapat salary lebih gede. Entah apalah itu, whateverlah, banyak alasannya. Tapi ada satu alasan temen yang membuat Gw selalu kepikiran, dia bilang “Lebih baik Gw pindah ke perusahaan asing daripada Gw dijajah oleh bangsa sendiri”. Gw langsung bilang ama dia, “Gw lebih baik dijajah bangsa sendiri daripada bekerja untuk perusahaan asing”. Sampai tulisan ini dibuat, Gw masih berada di Tripatra entah sampai kapan nanti Gw bisa bertahan. Bagi Gw “materi adalah hal yang pasti ada dan cukup”, justru “kebutuhan kitalah yang terbatas”, jangan dibalik kayak teori ekonominya Malthus, karena kalo dibalik kita menjadi manusia yg tamak. Tapi se-enggak2nya Gw sedikit menunjukkan rasa nasionalisme disini (Tripatra-red), bisa membangun bangsa dengan sedikit keringat Gw. Gw merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang Gw peroleh sampai saat ini. Salah satu hal yang membuat Gw di Tripatra adalah saat wawancara dulu, Boss Gw Pak Raymond Rasfuldi bilang, “Tripatra adalah perusahaan Nasional, makanya saya berada disini”, salute, I love Him.

Kemaren malam Gw di telpon Nyokap, mama Gw bilang “Kapan nikah Vid?”, Gw jawab “Dua tahun lagi, doakan mendapatkan yang terbaik”. Mama Gw bilang “Terserahlah kamu mau nikah sama siapa, mama percaya kamu pasti lebih tau yang terbaik buat kamu”. Seneng rasanya mama Gw bilang kayak gitu, so wise. Upss.. Tapi ada sambungannya “Carilah orang Minang juga, jangan Jawa atau Sunda”… Huff.. Ironi rasanya, Ironi Nasionalisme.

Indonesia Raya Dari Sabang Sampai Merauke

Korupsi

Hari ini Gw baca milis, isinya tentang korupsi. Menyedihkan memang. Korupsi sudah menjadi borok bangsa ini, sudah berdarah-darah dan bernanah-nanah, kebiasaan yang sudah mendarah daging. Bahkan para koruptor-koruptor itu bangga dengan apa yang mereka lakukan. Sering sekali Gw mendengar kalimat-kalimat orang kampung seperti ini “Waah.. si Anu jadi kaya sejak dia Jadi anggota Dewan“.

Menurut Gw, kehidupan bangsa kita yang semakin materialistis, oportunis, budaya konsumerisme adalah salah satu katalis bagi berkembangnya korupsi. Semua diukur dari materi pada jaman serba susah ini. Lo gak ada apa-apanya tanpa gaji yang gede, tanpa mobil mewah, tanpa rumah besar. Mumpung ada kesempatan, ambil, take it, kenapa musti berpikir panjang. Diperparah lagi 32 tahun lamanya orangtua kita dibesarkan didalam budaya korup yang tidak terlihat, menyebabkan semua berpikir menjadi pragmatis. ”Kalo lo jadi pegawai negeri, kerja di BUMN, lo gak perlu pusing-pusing deh, gak perlu kerja berat, tapi dapat duit banyak, ada sampingannya pula” , orang tua Gw sendiri yang ngomong seperti itu. Gak ada yang salah memang dengan bekerja sebagai pegawai negeri ato BUMN, tapi niatnya yang salah, cara memandangnya yang salah. Gw yang kerja di swasta nasional berpikir ”Gw musti kerja benar, karena bertanggung jawab pada perusahaan, Gw akan naik grade, dapat bonus kalo kerja Gw bener”. Tapi sebaliknya kalo Gw kerja jadi Pegawai Negeri, Gw musti bertanggung jawab ama siapa? Pekerjaan Gw siapa yang akan menilai dan mengukur? Ujung-ujungnya terjadilah jilat-jilatan, kalo Gw deket ama pimpinan, Gw bisa naik jabatan, kalo si Anu Boss nya pasti semua anak buahnya temen sekampung. Semua tidak lagi diukur dengan alat ukur yang benar, yang terjadi adalah kronisme yang kronis sedangkan profesionalisme hilang entah kemana.

Ekstrimnya, menurut Gw sah-sah aja pemerintah menyewa manajer-manajer profesional yang sanggup me-manaje daerah, kabupaten, kota ato bahkan jadi gubernur sekalipun. Kasi kontrak gede, trus berikan tanggung jawab yang besar pula, dengan target-target yang jelas. Jangan terpaku dengan yang namanya lamanya pengabdian, semua musti dinilai dari apa yang bisa lo berikan kedepan, kalo dalam 1 tahun gagal kenapa musti diteruskan?

Semua musti berubah berubah jadi lebih baik,Gw pernah nyontek waktu SMA, kuliah, Gw gak menyesalinya, tapi menjadikan hal tersebut sebagai sebuah pelajaran untuk tidak mengulanginya. Ada vendor yang menawarkan segepok duit buat Gw supaya membeli barangnya. Gw cuman bisa bilang ”Gw gak butuh yang begituan Boss, you kasi aja harga murah, technical comply, barang you pasti Gw beli. Gw masih muda, you masih muda, nantinya kita yang akan meneruskan estafet bangsa ini, kalo dari sekarang sudah korup, mau jadi apa nantinya”. Vendornya tersenyum masam, barangnya gak pernah Gw beli walaupun harganya murah.