Thursday, May 01, 2008

NASIONALISME tanpa EMBEL2

Hari ini di Warteg Gw diskusi ama beberapa temen kantor tentang nasionalisme. Seru juuga!! Its a long time I didn’t discuss about nationalism.

Temen gw bercerita tentang temen SMA nya yang pengen pindah kewarganegaraan. Alasannya simple katanya, “Gw mendapatkan fasilitas disana, yah kenapa enggak??”. Padahal temennya temen gw itu dulu SMA nya di TN lho, yang setiap hari mereka dididik tentang disiplin dan kewarganegaraan. Temennya itu bilang “Yah kita semua di era globalisasi ini sudah menjadi warga dunia, jangan mengkotak2kan lagi”. Hahaha, antara sedih dan marah mendengar cerita temen itu.

Pikiran Gw teringat dengan temen kantor Gw yang akhirnya pindah dari Tripatra ke perusahaan lain. Ada banyak hal yang menyebabkan mereka pindah, ada yang karena bosan, ada yang karena butuh challenge, ada yang pengen dapat salary lebih gede. Entah apalah itu, whateverlah, banyak alasannya. Tapi ada satu alasan temen yang membuat Gw selalu kepikiran, dia bilang “Lebih baik Gw pindah ke perusahaan asing daripada Gw dijajah oleh bangsa sendiri”. Gw langsung bilang ama dia, “Gw lebih baik dijajah bangsa sendiri daripada bekerja untuk perusahaan asing”. Sampai tulisan ini dibuat, Gw masih berada di Tripatra entah sampai kapan nanti Gw bisa bertahan. Bagi Gw “materi adalah hal yang pasti ada dan cukup”, justru “kebutuhan kitalah yang terbatas”, jangan dibalik kayak teori ekonominya Malthus, karena kalo dibalik kita menjadi manusia yg tamak. Tapi se-enggak2nya Gw sedikit menunjukkan rasa nasionalisme disini (Tripatra-red), bisa membangun bangsa dengan sedikit keringat Gw. Gw merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang Gw peroleh sampai saat ini. Salah satu hal yang membuat Gw di Tripatra adalah saat wawancara dulu, Boss Gw Pak Raymond Rasfuldi bilang, “Tripatra adalah perusahaan Nasional, makanya saya berada disini”, salute, I love Him.

Kemaren malam Gw di telpon Nyokap, mama Gw bilang “Kapan nikah Vid?”, Gw jawab “Dua tahun lagi, doakan mendapatkan yang terbaik”. Mama Gw bilang “Terserahlah kamu mau nikah sama siapa, mama percaya kamu pasti lebih tau yang terbaik buat kamu”. Seneng rasanya mama Gw bilang kayak gitu, so wise. Upss.. Tapi ada sambungannya “Carilah orang Minang juga, jangan Jawa atau Sunda”… Huff.. Ironi rasanya, Ironi Nasionalisme.

Indonesia Raya Dari Sabang Sampai Merauke

3 comments:

nama: susy said...

Hihihhiiii..utk paragraf yang terakhir mba cuma bisa ikut mendoakan smoga segera mendapatkan yang terbaik ya Vid :D, restu orang tua yang paling utama heheheee.....kabar-kabari mba loh kalo dah ketemu calonnya

Unknown said...

ATI-ATI DENGAN REKRUTMEN TRIPATRA
saya adalah salah satu korban rekrutmen TRIPATRA, begini ceritanya:
waktu itu, 15 Mei 2008, Tripatra ngadain rekrutmen utk fresh-grad di kampus UGM. Banyak yg ndaftar secara Tripatra perusahaan EPC oil/gas yg tentunya gajinya lumayan bngt.
Beberapa orang dinyatakan “lolos semua tahapan seleksi”, termasuk saya.
Tp apa mau dikata, sampe sekarang saya dan sebagian besar teman2 yang dulu telah dinyatakan “lolos seleksi” ternyata belum dipanggil2 juga untuk penempatan kerja.
Aneh? ya memang aneh. Udah capek2 ikut test, giliran udah lolos kok gak dipanggil2.
Udah 3 bulan loh…

Saya coba menanyakan ke pihak Tripatra, dijawab “masih belum tahu mau dipanggil kapan
nah loh? gimana maksudnya coba?
Kepada para jobseeker sekalian, dengan adanya peristiwa ini, mohon dipertimbangkan kembali jika mau masuk Tripatra, karena adanya indikasi “KETIDAKBERESAN MANAJEMEN

Demikian, terima kasih

davidrahman.blogspot.com said...

Hahaha.. Nasibmu nak