Sunday, December 27, 2009

Terimalah Apa Yang Telah Terjadi, Teruslah Maju

Hari ini saya merasa kosong dengan hidup, menelepon beberapa teman, akhirnya menelepon orang tua di Padang. 2 jam lamanya menelepon mama saya, banyak hal yang kita bicarakan, dia curhat dengan hidupnya, saya juga, sampai saya menangis, lalu akhirnya kami tertawa bersama. Akhirnya saya merenung, mengaji, ceting dengan sahabat, memikirkan orang-orang yang saya sayangi dan pernah saya sayangi, memikirkan masa lalu dan masa depan. Lalu memutuskan menulis "curhat" dinote ini.

Kita sebagai manusia memang tak lepas dari kesalahan. Kadang-kadang kesalahan yang kita lakukan sangat serius. Kesalahan tersebut seringkali tidak disengaja dan bersifat pribadi. Kadang-kadang kita hanya tidak tahu apa yang kita lakukan. Jika dimasa lalu seseorang melakukan kesalahan buruk terhadap kita bukan berati mereka ingin melukai kita. Mungkin bisa saja karena mereka naif, bodoh dan manusiawi seperti kita. Mereka melakukan kesalahan dalam cara mengasuh kita, atau cara menjalani hubungan dengan kita, cara mengakhiri hubungan dengan kita, bukan karena ingin melakukannya, melainkan karena mereka tidak tahu cara lain.

Jika ingin, kita dapat melepaskan semua perasaan tersinggung, menyesal dan marah. Mencoba menerima diri sendiri bahwa kita adalah orang yang luar biasa karena semua hal buruk yang telah terjadi pada kita, bukan sebaliknya. Apa yang sudah terjadi terjadilah dan kita harus terus melanjutkan hidup kita. Jangan gunakan label "baik" atau "buruk" untuk apa yang telah terjadi. Ya mungkin beberapa hal memang "buruk" namun yang benar-benar buruk adalah membiarkannya mempengaruhi hidup kita. Kita dapat membiarkan semua hal membuat kita sedih, gagal, seperti katalis untuk membuat kita menjadi sakit, kesal, dan jalan ditempat. Namun akhirnya kita harus melupakannya dan menganggapnya sebagai pembentukan karakter yang positif.

Jujur, mungkin saya memiliki masa kecil yang buruk dan saya sempat membenci masa lalu saya. Saya terkadang menyalahkan dibesarkan di keluarga yang sangat aneh dan tidak memberi semangat. Namun setelah saya kuliah, sedikit-demi sedikit saya menerima bahwa apa yang terjadi tidak dapat diulang lagi, dan mencoba memilih untuk memaafkan serta terus melanjutkan hidup saya, banyak hal yang berubah menjadi lebih baik. Namun beberapa orang, bahkan orang yang saya cintai tidak memilih cara ini. Mereka memilh untuk terus menimbun rasa benci itu hingga sedemikian besar dan terus membesar.

Saya belajar, jika ingin berhasil dalam hidup saya, sangat penting bagi saya untuk menerima semua hal yang buruk sebagai bagian yang penting dalam hidup saya dan terus melanjutkan hidup. Bahkan saya ingin hal-hal buruk tersebut membakar semangat saya menuju masa depan dengan sikap yang positif. Sekarang, jika diberi pilihan, saya tak akan memilih hal lain. Ya, jika melihat kebelakang, berat rasanya menjadi seorang anak yang menjalani kehidupan saya dulu. Namun kehidupan seperti itulah yang telah membentuk saya. Saya sadar bahwa sekalipun saya dapat mendatangkan semua orang yang berbuat salah pada saya, tetap tak ada yang dapat mereka lakukan. Saya dapat saja membentak atau memaki-maki mereka, namun mereka tetap tidak dapat merubah kesalahan apa yang telah mereka lakukan. Kita juga harus sadar bahwa apa yang telah terjadi tidak dapat berubah lagi. Tidak ada jalan mundur, hanya maju. Teruslah maju.

3 comments:

nama: susy said...

Jalan hidup yang kita lalui sudah ditentukan olehNYA, apa yang akan & telah terjadi adalah hasil dari sebab & akibat dari pilihan-pilihan kita sebagai manusia, begitu kata almarhum temen mba. Sesuatu yang telah terjadi pada kita dahulu, mungkin bukan pilihan & salah kita, tapi percayalah itu semua akan membuat jiwa kita menjadi lebih kaya jika kita mau menerimanya dengan ikhlas, hehehee...begitu ga ya? :), selamat maju jaya (kata org malay hahahaaa)

LiaChan said...

ya vid... teruslah maju... :)

jangan pernah mempertanyakan masa lalu..

Yumir Lubis said...

Menemukan sedikit kesamaan dengan cerita kecil. Seingat saya hidup, yang saya tau cuma terus membabat rumput, ilalang, bahkan pohon besar yg terus menghadang.

Seluruh mahluk menginginkan yg paling baik dan mudah dicerna, tetapi semoga pengalaman manis ataupun getir memacu kita untuk terus berkarya.

tabik